Terinspirasi dari : postinganna i Putra ttg buttu Tie-Tie dengan putri tanpa kepalanya.
Udara malam ini tidak sedingin kemarin. Buttu Tie-Tie terasa lebih sunyi mencekam tanpa suara. Bahkan bunyi Jangkrik pun tidak ada. Kulirik i Mina yg tidur di sampingku. Cemburu melihatnya mippokong ulu lette'. Satu hal yang tidak bisa kulakukan. Entah kakiku kepanjangan atau sarungnya kekecilan. Kulirik kembali i Mina yang tidur terlalu di pinggir. Mencoba membangunkannya dengan makko'bi' sicco' ulunna. Tapi yang ada darahku berdesir karenanya. Tanganku hanya menyentuh sarung dengan ransel sebagai bantal tidur di bawahnya. Kuraba sekali lagi mulai dari bahu, leher, dan......yang kucari memang tidak ada di sana. Tuhan,,detik ini juga aku rasanya ingin berlari pulang.
End.
Posting Komentar untuk "Buttu Tie-Tie"