Ketika Anak adalah Segalanya

Tanggal 6 Desember 2022 kemarin, dapat kabar duka di grup IN KG Multimedia. Seorang teman sesama instruktur nasional program Keahlian Ganda meninggal dunia karena sakit. Beliau mengidap Kanker dan sudah menyebar hingga ke tulang. Innalilahi wa innailaihi rajiun. Kabar ini tentu saja sangat mengejutkan kami. Bagaimana tidak, beliau termasuk salah satu IN yang pada saat pembekalan cukup famous di antara IN yang lain. 




Saya turut bersedih atas kepergian beliau untuk selamanya. Diklat Instruktur Nasional Keahlian Ganda adalah kali pertama dan terakhir saya bertemu beliau. Bahkan kami berada di kelompok kerja yang sama. Hampir tidak ada kenangan spesial bersama beliau selama mengikuti diklat tapi yang membuat hati teriris dan pilu adalah tulisan yang diunggah beliau di media sosialnya pada September lalu. 

Di akhir tulisannya, beliau berharap bisa bertahan hidup lebih lama agar bisa membersamai tumbuh kembang anaknya. Membacanya membuat saya menitikkan airmata teringat akan anak sendiri.

Saya yakin semua ibu pasti berpikiran demikian juga. Ingin bersama anak dan memastikan mereka tumbuh dan hidup dengan baik membuat seorang ibu akan berusaha bertahan hidup ketika berada dalam kondisi yang mengancam nyawa. 

Saya pun pernah mengalaminya saat kena kejang kaku akibat demam tinggi dan dehidrasi. Dalam kondisi sesak nafas di IGD, saya berpikir mungkin ini akhir hidup saya. Saat kram mulai menjalar ke kepala dan kesadaran seperti mau hilang, saya dilanda ketakutan. Memikirkan bagaimana anak-anak saya jika saya meninggal. Hingga akhirnya saya terus berdoa memohon kepada Allah agar diberi kesempatan hidup lebih lama untuk membesarkan anak-anak saya hingga mereka mandiri.

Rasanya seperti egois tapi begitulah adanya. meninggalkan anak saat masih kecil sangatlah menakutkan bahkan untuk dibayangkan sekalipun. Tapi andai takdir bisa dipilih, mungkin bagi saya lebih memilih meninggalkan anak terlebih dahulu karena saya yakin mereka masih bisa melanjutkan hidup dengan baik. Ada ayah, kakek, nenek, om dan tante yang sangat sayang kepada mereka. 

Tapi jika yang terjadi sebaliknya, saya tidak bisa membayangkan bagaimana melanjutkan hidup tanpa mereka. Semoga Allah SWT memanjangkan umur kita dan keluarga sehingga bisa terus bersama hingga tua. Aamiin 🤲🤲🤲


Posting Komentar untuk "Ketika Anak adalah Segalanya"